Ingin Terbebas dari Masalah Rumah Tangga, Cara Ini Ampuh Untuk Menghindarinya

psikolog pernikahan

Pertengkaran merupakan bumbu di dalam rumah tangga. Pepatah ini seolah tak lekang waktu. Dari waktu ke waktu masih saja ada.

Pepatah tersebut membawa pesan tersirat bahwa masalah rumah tangga ada dengan tujuan untuk mendidik kedua pasangan menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dewasa dan mampu berpikir kritis.

Bahkan di masyarakat banyak yang mengatakan, bahwa dengan adanya masalah rumah tangga, membuat hubungan suami istri semakin erat dan langgeng. Apakah betul?

Jika dipahami lebih lanjut, yang namanya pertengkaran tentu saja membuat kedua belah pihak tersakiti. Apalagi jika setiap masalah yang muncul tak kunjung terselesaikan dan mendapatkan solusi.

Untuk itu, akan jauh lebih baik jika Anda dan pasangan berusaha sebisa mungkin agar tak terjadi masalah sekecil apapun yang memicu pertengkaran.

Dr Jerry Duberstein (Terapis Pernikahan dan Konselor Kesehatan Mental Bersertifikat) dari Universitas ternama di Amerika Serikat, Massachusetts membagikan cara ampuh untuk menghindari masalah dalam rumah tangga.

1.Utarakan Keinginan Anda dengan Jujur

Hubungan yang baik harus diiringi dengan komunikasi yang sehat. Seringkali munculnya konfil yang berujung pertengkaran berawal dari keinginan masing – masing yang tidak berhasil terungkap dengan baik. Untuk itu, mengutarakan keinginan dengan jujur sangat direkomendasikan agar terhindar dari pertengkaran.

2.Ciptakan Keamanan di Dalam Rumah Tangga

Setiap pasangan terkadang tidak mengetahui buruknya kualitas komunikasi bisa menjadi salah satu pertanda bahwa pasangan kurang menaruh kepercayaan, merasa takut hingga tidak aman di dalam sebuah hubungan.

Tanpa adanya rasa aman tersebut, pasangan akan mulai menjadi pribadi tertutup, tidak mau berbagi, bahkan parahnya lagi tidak ingin menyampaikan pendapatnya. Kondisi seperti ini bisa dikatakan sebagai masalah kronis yang sewaktu – waktu bisa menjadi faktor pemicu utama terjadinya pertengkaran hebat.

3.Saling Memahami Adanya Perbedaan

Karakter laki – laki dan perempuan memang terdapat perbedaan. Seorang laki – laki pada umumnya cenderung lebih logis dan solutif. Sedangkan perempuan pada umumnya banyak bicara untuk menyampaikan isi hatinya.

Jika kedua belah pihak enggan untuk memahami perbedaan yang ada, maka munculnya pertengkaran tidak akan bisa dihindari.

4.Dengarkan dengan Ikhlas dan Sepenuh Hati

Mendengarkan yang dimaksud disini bukanlah menunggu waktu yang tepat untuk memberikan jawaban. Melainkan hanya menjadi pendengar yang baik, ikhlas dan sepenuh hati. Dengan mendengarkan, Anda bisa mengetahui segala informasi tentang pasangan sebagai dasar untuk mencintainya lebih dalam lagi.

Anda sebagai pasangan tidak akan memperoleh informasi penting jika hanya mendengarkan ala kadarnya hingga pasangan berhenti berbicara untuk menunggu giliran bisa menyampaikan keinginan Anda.

5.Ajukan Pertanyaan yang Sifatnya Lebih Terbuka

Daripada Anda mengajukan pertanyaan seperti “Kamu Marah?”, lebih baik jika Anda memberikan pertanyaan yang lebih terbuka seperti “Mengapa kamu keberatan saat aku harus bekerja di momen akhir pekan?

Kalimat yang lebih terbuka, secara tidak langsung akan membuka peluang terjadinya diskusi. Sehingga diharapkan tidak ada lagi pihak yang terintimidasi atau bahkan sampai terhakimi.

6.Usahakan untuk Selalu Memperhatikan Kondisi Masing – Masing

Mengobrol yang ringan – ringan di waktu senggang dengan pasangan memang menjadi momen menyenangkan. Namun tidak disarankan, saat dalam kondisi sama – sama lelah, sebaiknya tidak membahas topi yang berat. Tujuannya adalah agar tidak memicu munculnya masalah rumah tangga. Pikiran dan tubuh yang lelah, biasanya akan lebih sensitif dan mudah terpancing emosi.

7.Hentikan Anggapan Bahwa Pasangan Bisa Membaca Pikiran

Ini menjadi salah satu kesalahan terbesar yang seringkali terjadi di dalam rumah tangga. Ingat, pasangan Anda bukan seorang peramal yang pandai membaca pikiran. Hanya karena mempunyai ekspektasi sendiri terhadap pasangan, bisa jadi Anda akan merasa kesal, saat pasangan tidak melakukan sesuatu yang sebenarnya sedang Anda tunggu – tunggu dan harapkan. Inilah yang juga menjadi pemicu munculnya masalah rumah tangga.