Kunci Langgengnya Rumah Tangga Karena Kebahagiaan Istri, Apa Iya?

Kunci Kebahagiaan Rumah Tangga

Kunci Kebahagiaan Rumah Tangga – Happy life, happy wife merupakan kalimat umum yang banyak bertebaran di platform digital. Apa sepenuhnya benar kunci kebahagiaan rumah tangga adalah kebahagiaan istri?

Faktanya, tidak hanya berdasarkan pengalaman langsung dari banyak keluarga, dari hasil penelitian pun telah membuktikan kebenaran fenomena tersebut.

Baca juga: 5 Masalah Rumah Tangga yang Sering Terjadi & Solusinya

Seorang istri yang hidupnya selalu bahagia sepanjang hari, serba tercukupi kebutuhannya, dan mendapat kasih sayang dari suami, ternyata bisa menjamin terwujudnya kehidupan rumah tangga yang harmonis.

Kunci Kebahagiaan Rumah Tangga Dibuktikan dalam Journal of Marriage and Family

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh para ahli dan diterbitkan melalui jurnal internasional bertajuk Journal of Marriage and Family, pria yang tidak bahagia atas pernikahannya, berpotensi besar bisa bahagia bergantung tingkat kepuasan istri dalam menjalani kehidupan rumah tangganya.

Hal ini diperkuat dengan pendapat seorang profesor sosiologi bernama Deborah Carr, bahwa seorang istri mempunyai kekuasaan yang sangat besar dalam hal membuat kehidupan suaminya menjadi bahagia.

Ia pun menambahkan, istri yang bahagia hidupnya, mempunyai kemampuan kuat dalam menciptakan kebahagiaan pada suaminya. Dalam hal ini, kehidupan suami berangsur-angsur bisa membaik asalkan istri mendapat kepuasan dalam pernikahannya.

Teori Ini Juga Dibuktikan Melalui Penelitian yang Melibatkan 18.000 Orang

Deborah Carr yang berkolaborasi bersama dengan profesor lain bernama Vicki A Freedman di Universitas Michigan dengan melibatkan 18.000 orang melalui survei, mendapatkan fakta yang cukup mengejutkan terkait kunci kebahagiaan rumah tangga.

Dalam penelitian keluarga bahagia tersebut, dilakukan pada pasangan yang sebagian besar berusia 50 tahun, 60 tahun dan bahkan lebih. Mereka ditugaskan untuk memberi rating mulai dari skala 1 hingga skala 4 terhadap tingkat kepuasan dalam menjalani kehidupan rumah tanggap pada pernikahannya.

Kesimpulan yang didapatkan dari hasil survei tersebut adalah, ketika para suami memberikan rating 1 untuk mewakili tingkat kebahagiaannya dalam pernikahan, ternyata sang istri masih bisa memberikan rating 4.

Keuntungan Istri yang Bahagia Bagi Kehidupan Suami

Istri yang hidupnya bahagia dan merasa puas dengan pernikahannya, memiliki peran dahsyat untuk merubah hidup suaminya menjadi ikut bahagia lho! Lantas, apa saja keuntungan yang bisa didapatkan suami dari kondisi tersebut?

1.Memberikan Dukungan Emosional dalam Kehidupan Seksual

Menurut penjelasan yang dipaparkan oleh Deborah Carr, bahwa istri yang bahagia ternyata mampu memberikan dukungan emosional secara langsung dalam kehidupan seksual. Selain itu, istri juga bisa mengambil peran aktif dalam aktivitas seksual yang dilakukannya. Dalam hal ini, suami tentu saja ikut diuntungkan karena bisa merasa puas dengan layanan seksual yang ditawarkan oleh istri.

2.Pekerjaan Rumah Tangga Menjadi Cepat Selesai

Siapa sih suami yang tidak bahagia jika rumahnya selalu bersih dan pekerjaan rumah tidak ada yang terbengkalai? Pastinya semua paksu menginginkannya ya!

Berdasarkan penjelasan Deborah Carr, istri yang bahagia bisa meningkatkan semangatnya berkali-kali lipat saat melakukan pekerjaan rumah tangga. Dengan begitu, paksu tidak perlu khawatir lagi deh istri marah-marah karena tidak dibantu dalam hal pekerjaan rumah.

Baca juga: Ingin Terbebas dari Masalah Rumah Tangga, Cari Ini Ampuh Untuk Menghindarinya

3.Terhindar dari Sikap Uring-uringan yang Tidak Jelas

Istri yang bahagia, pastinya tidak lagi menunjukkan sikap uring-uringannya yang tidak jelas. Berbeda dengan istri yang tidak bahagia, suami melakukan kesalahan sedikit saja langsung diserang dengan berbagai ucapan andalan demi meluapkan emosinya.

Para suami pasti jauh lebih paham lah ya dengan kondisi satu ini. Saat istri uring-uringan tidak jelas, penyebab utamanya pasti karena mereka stres dan kurang bahagia.

Meskipun kebahagiaan istri dalam pernikahan menjadi penentu kebahagiaan suami, ternyata hal itu tidak berlaku sebaliknya ya! Mengingat para suami lebih suka memendam apa yang dirasakannya ketimbang mengkomunikasikan dengan istrinya.